SEJARAH ADIDAS SUPERSTAR
Tahun 1969 diisi oleh berbagai peristiwa revolusioner. Untuk pertama kalinya seorang astronot menginjakkan kaki di Bulan, Boeing 747 melakukan penerbangan perdananya, dan The Beatles membuat penampilan publik terakhir mereka di atap Apple Records. Dalam dunia sepatu, berita terbesar adalah peluncuran versi low-top sepatu basket Pro Adidas, yang dijuluki Superstar (meskipun brand tersebut menyebut 2020 sebagai ulang tahunnya.) Menilik segi desain, Superstar adalah sepatu basket low-top pertama yang dibuat dari kulit, sesuatu yang membedakannya dari pesaing. Kesuksesannya di lapangan basket --sebagian besar berkat konsultan Adidas saat itu, Chris Severn, yang juga membantu mendesain sepatu-- membuat Superstar juga laku di luar lapangan. Severn meminta para pemain dan pelatih mencobanya sendiri karena dia tahu mereka bakal menyukainya. "Mereka "selama ini memakai sepatu kanvas sepanjang hidup mereka. Adidas Superstar yang dari kulit tampak seperti makhluk asing bagi mereka," kata dia dalam buku Sneaker Wars. Pada beberapa tahun pertama, Superstar dikenakan oleh lebih dari tiga perempat pemain NBA. Sepatu ini disukai karena bagian atasnya yang terbuat dari kulit melindungi kaki lebih nyaman saat bermanuver di lapangan. Ini adalah peningkatan dibanding bahan kanvas yang selama ini mereka pakai. Namun, seiring berjalannya waktu, Superstar mulai terasa ketinggalan. Kemajuan dalam teknologi sepatu membuatnya menjadi tertinggal dibanding sepatu lain dalam hak kenyamanan dan kegesitan. Dan seperti Converse All Star, Adidas Superstar akhirnya ditakdirkan untuk menjalani sisa hari-harinya sebagai sepatu lifestyle, bagian dari gaya hidup
Komentar
Posting Komentar